Kamis, 08 September 2016

MACAM MACAM MAJAS


  A.Majas Pertentangan

Majas Pertentangan adalah “Gaya bahasa atau kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan maksud sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan tujuan untuk memberikan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.


1) Majas Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berantonim atau berlawanan arti dalam satu kalimat.

Contoh:
  • Dia kerja siang malam untuk mewujudkan cita-citanya
  • Menang kalah merupakan sesuatu yang biasa dalam sebuah pertandingan
  • Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Alloh
  • Perjalanan pulang pergi Jakarta Bogor memakan waktu yang tidak terlalu lama
  • Pekerjaan kantor tidak pernah menghalangi  hobinya untuk naik turun gunung

2) Majas Paradoks
Pengungkapan dengan menyatakan dua hal atau dua situasi yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar. Paradoks juga merupakan opini yang besebangan dengan kebiasaan yang ada sehingga terkesan aneh dan dapat mencuri perhatian si pendengar atau pembaca.

Contoh:
  • Aku merasa kesepian di tengah keramaian
  • Di balik senyum manisnya terpendam luka yang mendalam
  • Meski cuaca sangat panas, pikiran harus dingin
  • Selalu ada hikmah yang dapat kita petik dari setiap musibah

B. Majas Sindiran

Susuai namanya majas sindiran ialah gaya bahasa yang mengandung sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:

1) Majas Ironi

Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir seseorang. Maka tidak heran jika sebagian ahli bahasa ada yang mengelompokkan majas ini ke dalam majas pertentangan.
Contoh:
  • Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu datang jam 10.
  • Bagus sekali tulisanmu, sampai aku susah membacanya.
  • Wangi sekali parfum yang kamu pakai, sampai seisi kelas merasa mual.

2) Majas Sinisme

Sebagaimana majas ironi majas sinisme merupakan majas yang digunakan untuk maksud menyindir. Bedanya, pada majas ironi sindiran diungkapkan secara tidak langsung menggunakan kata-kata positif. Sedangkan sinisme  menyatakan sindiran secara langsung kepada orang lain dengan kata yang cenderung negatif.
Contoh :
  • Tingkah lakumu sangat konyol, tidak semestinya muncul dari seorang mahasiswa sepertimu.
  • Caramu mengaji tidak mencerminkan jika kamu pernah belajar di pesantren.


3) Majas Sarkasme

Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Bahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan jika sarkasme lebih sering digunakan untuk menyakiti orang atau lawan bicara. Makanya majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
  • Mual aku melihat wajahmu, pergi kamu!
  • Dasar keong sawah, kerja begini saja lama sekali!

 

0 komentar:

Posting Komentar